
Apa itu Adenomyosis
Adenomyosis adalah penetrasi dan bertumbuhnya jaringan endometrium (jaringan yang melapisi dinding dalam rahim) ke dalam myometrium (lapisan otot rahim), sering disebut pula dengan endometriosis internal. Jadi penyakit ini sejenis dengan endometriosis. Adenomyosis dapat ada bersamaan dengan endometriosis eksternal. Dan jaringan endometrium yang salah tempat ini, seperti endometrium yang normal, akan mengikuti siklus menstruasi, jadi cenderung mengalami pendarahan pada saat menstruasi. Darah yang terkumpul di dalam jaringan otot rahim ini akan menyebabkan pembengkakan; rahim menjadi lebih besar. Pembengkakan (adenomyosis) ini dapat merata atau terfokus di satu tempat. Jika pembengkakan ini terfokus di satu tempat maka disebut sebagai adenomyoma, yang mana menyerupai tumor rahim lainnya.
Umumnya adenomyosis salah
didiagnosa sebagai fibroid rahim. Sebenarnya terdapat perbedaan mendasar
diantara fibroid (suatu tumor yang jelas) dan adenomyoma. Fibroid
berasal dari satu sel yang abnormal, yang dibawah pengaruh hormon
estrogen akan berkembangbiak. Pertumbuhan tumor mungkin dapat menggeser
dan menekan jaringan sekitarnya, tetapi dia tidak pernah menyusup ke
jaringan otot rahim, oleh karena tidak menyusup ke jaringan otot rahim
maka dimungkinkan untuk mengangkat seluruh tumor ini tanpa mengganggu
jaringan rahim yang normal selama proses pembedahan yang disebut
myomektomi (pembedahan untuk mengangkat fibroid). Sebaliknya adenomyoma
bukanlah suatu tumor dengan batas yang jelas, tetapi lebih kea rah
pembengkakan local dari dinding rahim sebagai akibat penetrasi jaringan
endometrium. Oleh karena itu tidak mungkin untuk mengangkat jaringan
yang terkena adenomyosis tanpa mengangkat jaringan otot rahim yang
dipenetrasi tadi.
Apa gejala dari adenomyosis
Bisa
saja seseorang memiliki adenomyosis dan dia tidak merasakan gejala
apapun. Gejala-gejala adenomyosis adalah triad gejala yakni pembesaran
rahim, nyeri pelvis dan menstruasi yang banyak dan abnormal. Nyeri, yang
dirasakan terutama selama menstruasi disebut dysmenorrhea dapat berupa
kram yang hebat atau seperti disayat pisau. Nyeri dapat juga dirasakan
pada saat tidak sedang menstruasi. Pembesaran rahim dapat merata dengan
tonjolan-tonjolan rahim yang besar atau dapat pula seperti “tumor” yang
terlokalisir. Pendarahan pada saat menstruasi dapat banyak sekali dan
berhari-hari, mungkin dengan bekuan-bekuan darah. Pendarahan yang hebat
ini dapat menyebabkan anemia (berkurangnya kadar Hemoglobin dalam sel
darah merah). Selain itu diluar saat menstruasi bisa ada pendarahan
abnormal (pendarahan sedikit-sedikit, bercak-bercak).
Efek dari
adenomyosis pada kesuburan dan kehamilan tidak jelas. Adenomyosis
mungkin menyebabkan berkurangnya kesuburan. Informasi yang ada
menyebutkan bahwa adenomyosis bisa ada pada 17% wanita hamil yang
berusia di atas 35 tahun. Adenomyosis jarang dihubungkan dengan
komplikasi obstetrik ataupun pembedahan. Pada kebanyakan kasus wanita
hamil dengan adenomyosis, adenomyosisnya ditemukan secara kebetulan pada
saat operasi cesar atau pada saat operasi pengangkatan rahim. Jadi
adenomyosis dengan ketidaksuburan masih memerlukan penelitian yang lebih
lanjut.
Bagaimana adenomyosis didiagnosa
Adenomyosis seringkali ditemukan secara kebetulan, ditemukan pada saat operasi pengangkatan rahim karena alasan lain. Adenomyosis bisa didagnosa dengan melakukan suatu histerosalpingogram (suatu pemeriksaan roentgen daerah panggul setelah suatu kontras dimasukkan ke dalam dinding rahim). Pada saat ini diagnosa lebih baik didapat dengan pemeriksaan MRI yang dapat mendeteksi adanya adenomyosis dan seberapa luas adenomyosis dan juga dapat membedakannya dari fibroid. Pemeriksaan MRI panggul ini harus dikerjakan dengan media kontras Gadolinium yang disuntikkan ke pembuluh darah. Selain itu USG transvaginal (USG yang alatnya dimasukkan ke dalam vagina), ditangan pakar yang berpengalaman, juga dapat mendiagnosis secara akurat. Dengan MRI maupun USG (di tangan pakar yang berpengalaman) dapat dideteksi adenomyosis pada lebih dari 90% kasus.
Adenomyosis adalah suatu keadaan yang umum dijumpai oleh karena itu harus dipertimbangkan pada setiap wanita dengan pendarahan yang abnormal. Keadaan ini cenderung tidak terdiagnosa, karena pendarahan yang abnormal seringkali dianggap akibat kelainan hormonal.
Apakah ada obat-obat untuk mengurangi gejala adenomyosis
Seringkali
pembesaran rahim yang tidak begitu besar biasanya tidak menimbulkan
gejala dan karenanya tidak diperlukan obat-obatan. Untuk kasus-kasus
pendarahan hebat disertai nyeri yang amat sangat dapat dipakai obat GnRH
agonis yang mana obat ini menyebabkan suatu keadaan seperti menopause
dengan penghentian fungsi indung telur secara lengkap dan juga
menghentikan menstruasi, yang menyebabkan jaringan yang abnormal bisa
menyusut. Keadaan seperti menopause ini sangat menguntungkan bagi
pasien-pasien yang mengalami anemia karena memungkinkan pasien untuk
memulihkan anemianya, terutama dibantu dengan obat-obatan penambah
darah. Tapi obat GnRH agonis ini tidak mudah ditoleransi oleh karena
menyebabkan gejala-gejala menopause seperti hot flash. Konsekuensi
lainnya adalah pengeroposan tulang, peningkatan kolesterol jahat dan
penurunan kolesterol yang baik. Oleh karena itu pemakaian obat ini
biasanya dibatasi selama 6 bulan saja. GnRH agonis juga digunakan untuk
mengobati kemandulan yang dihubungkan dengan adenomyosis. Tapi obat ini
bisa memulihkan kesuburan hanya pada kasus-kasus yang ringan, tidak pada
kasus-kasus yang berat.
Hormon progesterone ataupun pil KB tidak begitu efektif, khasiatnya bersifat temporer.
Hormon progesterone ataupun pil KB tidak begitu efektif, khasiatnya bersifat temporer.
Pembedahan macam apa untuk adenomyosis
Hysterectomy
(operasi pengangkatan rahim) saat ini dipertimbangkan sebagai
satu-satunya terapi yang efektif untuk adenomyosis yang menimbulkan
gejala. Ahli bedah yang berpengalaman dapat hanya mengangkat sebagian
dari rahim (hanya daerah rahim yang mengandung adenomyosis saja).
Meskipun hanya sebagian rahim yang diangkat tetapi dengan begitu maka
tidak dibolehkan lagi adanya kehamilan.
